Sahabat sangatta hamster, Sekali lagi, hamster memaksa kita untuk belajar hal baru, kali ini tentang 'False Pregnancy'. Apa itu False Pregnancy?
Jadi ceritanya begini, salah satu hamster di rumah 'hamil' selama tiga bulan lebih tapi tidak kunjung melahirkan juga. Semua tanda-tanda kehamilan pada hamster yang saya ketahui, tampak. Mulai dari perut yang membesar, puting susu yang muncul, perilaku lebih giat menimbun makanan, sampai membuat sarang. Tapi tanda-tanda itu tadi melewati masa gestasi 18-21 hari, jauh sampai 3 bulan lebih, tapi tak kunjung melahirkan juga. Jadi, sebenarnya tak ada janin sama sekali di dalam perutnya.
Menemui kasus baru seperti ini, memaksa saya untuk mencari tahu. Dan setelah mencari sana-sini, akhirnya terjawablah. Hamster saya mengalami apa yang dikenal dalam dunia medis dan ilmiah sebagai False pregnancy (kehamilan palsu). Kerap juga disebut pseudopregnancy, hysterical pregnancy, atau terkadang phantom pregnacy.
Jadi ternyata, kehamilan palsu terjadi pada mamalia, termasuk manusia. Untuk manusia, dikenal dengan istilah medis pseudocyesis, sedangkan untuk mamalia lain, istilah ilmiahnya adalah pseudopregnancy. Dari semua jenis mamalia, yang paling sering mengalami hamil palsu adalah anjing dan tikus (termasuk hamster).
Namanya juga hamil palsu, artinya pada dasarnya memang tidak hamil. Perut boleh besar, tapi sesungguhnya tidak ada janin sama sekali di dalam perutnya. Perut membesar sebagai reaksi dari sistem endocrin dan hormon yang 'mengira' tubuhnya sedang hamil. Kalau pernah mendengar ada laki-laki yang ngidam saat istrinya hamil, maka itu mirip dengan proses ini. Pheromones sang suami membuat tingkat estrogen, prolactin, dan cortisol meninggi, menghasilkan gejala ngidam. Untungnya, pada manusia jarang sekali terjadi hamil palsu pada wanita, dan kalaupun ada biasanya disebabkan masalah psikologis.
Penyebab hamil palsu pada anjing, kucing, tikus, dan juga hamster ini bukan masalahpsikologis. Untuk kucing dan tikus/hamster, mereka benar-benar kawin (mating) dengan pasangannya, tapi si jantan ternyata mandul. Ini yang disebut dengan istilah "streil mating". Khusus anjing, tanpa kawin pun bisa terjadi kehamilan palsu. Baik itu kawin dengan jantan mandul, atau tidak kawin (khusus anjing), sistem tubuh mereka merespon dengan perut membesar, puting keluar, dan mengubah perilaku mereka seolah-olah tengah hamil. Dengan kata lain, mereka tertipu.
Ada juga pandangan lain yang tidak terlalu ilmiah, seputar penyebab hamil palsu pada hamster. Katanya, ada kemungkinan si hamster stres dan tidak berani mealahirkan karena khawatir anak-anaknya dimangsa. Akhirnya, janin-janin itu kembali luruh dan diserap ke tubuh (istilahnya absorption).
Demikian sahabat ulasan tentang kehamilan palsu pada hamster, semoga bermanfaat.
Credit : Andi Nursaiful for HFG Friends/IHE
Jadi ceritanya begini, salah satu hamster di rumah 'hamil' selama tiga bulan lebih tapi tidak kunjung melahirkan juga. Semua tanda-tanda kehamilan pada hamster yang saya ketahui, tampak. Mulai dari perut yang membesar, puting susu yang muncul, perilaku lebih giat menimbun makanan, sampai membuat sarang. Tapi tanda-tanda itu tadi melewati masa gestasi 18-21 hari, jauh sampai 3 bulan lebih, tapi tak kunjung melahirkan juga. Jadi, sebenarnya tak ada janin sama sekali di dalam perutnya.
Menemui kasus baru seperti ini, memaksa saya untuk mencari tahu. Dan setelah mencari sana-sini, akhirnya terjawablah. Hamster saya mengalami apa yang dikenal dalam dunia medis dan ilmiah sebagai False pregnancy (kehamilan palsu). Kerap juga disebut pseudopregnancy, hysterical pregnancy, atau terkadang phantom pregnacy.
Jadi ternyata, kehamilan palsu terjadi pada mamalia, termasuk manusia. Untuk manusia, dikenal dengan istilah medis pseudocyesis, sedangkan untuk mamalia lain, istilah ilmiahnya adalah pseudopregnancy. Dari semua jenis mamalia, yang paling sering mengalami hamil palsu adalah anjing dan tikus (termasuk hamster).
Namanya juga hamil palsu, artinya pada dasarnya memang tidak hamil. Perut boleh besar, tapi sesungguhnya tidak ada janin sama sekali di dalam perutnya. Perut membesar sebagai reaksi dari sistem endocrin dan hormon yang 'mengira' tubuhnya sedang hamil. Kalau pernah mendengar ada laki-laki yang ngidam saat istrinya hamil, maka itu mirip dengan proses ini. Pheromones sang suami membuat tingkat estrogen, prolactin, dan cortisol meninggi, menghasilkan gejala ngidam. Untungnya, pada manusia jarang sekali terjadi hamil palsu pada wanita, dan kalaupun ada biasanya disebabkan masalah psikologis.
Penyebab hamil palsu pada anjing, kucing, tikus, dan juga hamster ini bukan masalahpsikologis. Untuk kucing dan tikus/hamster, mereka benar-benar kawin (mating) dengan pasangannya, tapi si jantan ternyata mandul. Ini yang disebut dengan istilah "streil mating". Khusus anjing, tanpa kawin pun bisa terjadi kehamilan palsu. Baik itu kawin dengan jantan mandul, atau tidak kawin (khusus anjing), sistem tubuh mereka merespon dengan perut membesar, puting keluar, dan mengubah perilaku mereka seolah-olah tengah hamil. Dengan kata lain, mereka tertipu.
Ada juga pandangan lain yang tidak terlalu ilmiah, seputar penyebab hamil palsu pada hamster. Katanya, ada kemungkinan si hamster stres dan tidak berani mealahirkan karena khawatir anak-anaknya dimangsa. Akhirnya, janin-janin itu kembali luruh dan diserap ke tubuh (istilahnya absorption).
Demikian sahabat ulasan tentang kehamilan palsu pada hamster, semoga bermanfaat.
Credit : Andi Nursaiful for HFG Friends/IHE
0 Response to "Hamster Hamil Palsu"
Post a Comment
Kirimkan pesan, pertanyaan dan usulan Anda dengan menggunakan kotak komentar di bawah ini.
Aturan Berkomentar :
1. Diharuskan menggunakan bahasa yang sopan.
2. Dilarang mengirim pertanyaan yang berbau Spam (diluar kategori bahasan blog).
3. Tidak diperkenankan memasukkan link aktif maupun non aktif di dalam komentar (kecuali itu permintaan admin).
Terimakasih atas pengertiannya.